Tes TORCH Murce

September 21, 2018

Hai....long time no see di blog ku :)
Kangen ngga? Kangen ngga? ENGGA! Haha


Kayaknya udah 2 minggu aku skip konten blog yang seharusnya udah jadi komitmenku buat ngisi setiap minggunya. So sorry pada diri sendiri ternyata aku masih kurang kuat komitmennya. But it's okay kita lanjut ke konten aja.

Hampir 3 minggu berlalu, Pakdhe Budhe sempet main ke kosan. Udah hampir 4 bulan ini aku melihara 2 kucing ras campuran hibah dari Kasie kantorku yang sangat sayang pada kucing. Berkat tingkah polah mereka yang unyu, Pakdhe Budhe melarangku untuk memelihara kucing karena kekhawatiran terhadap virus toxoplasma yang well masih ditakuti bagi sebagian orang karena dapat mengakibatkan keguguran pada kehamilan. Meskipun, sebetulnya aku udah paham darimana tokso berasal karena tidak hanya kucing sebagai vektor/pembawa virus melainkan semua binatang yang sengaja dibudidaya/ternak bahkan termasuk unggas (lhah apa kabar burung peliharaan pakdheku hehe). Meski faktor kebersihan menjadi concern utamaku dalam memelihara hewan dan aku lumayan telaten dalam menjaga kebersihan peliharaanku, tetep sebagai ortu, beliau-beliau khawatir. Gimana ngga telaten, tiap pagi saya wajib bersihin litterbox anak-anak demi kesehatan mereka dan kesehatan saya juga hehe. Yaaah namanya ortu tetep kuatir.

Yak, berhubung aku termasuk orang yang lumayan concern ke kesehatan, jadi kuputuskan untuk cari info tentang toxo dan kawan-kawannya. Penyakit yang dikhawatirkan bisa mengganggu kehamilan ga sekedar toxo aja, rubella, CMV pun bisa menginfeksi. Akhirnya niat dan tekad bulad digoreng dadakan pun mengantarkanku pada info skrining TORCH di sebuah balai kesehatan di Yogyakarta tempatku tinggal.

Balai Kesehatan Yogyakarta ini letaknya di Jalan Ngadinegaran, MJ III No.62, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143. Kantor yang buka setiap Senin-Sabtu ini ngga jauh dari pusat kota. Setiap Senin-Kamis jam operasionalnya buka mulai jam 7.30-16.00. Untuk hari Jumat-Sabtu pelayanan cek darah dilakukan jam 7.30-9.00.

Pendaftarannya cukup mudah. Kita tinggal melakukan pendaftaran untuk tes TORCH kemudian diarahkan untuk konsultasi ke dokter. Kemudian mengisi form di bagian pendaftaran. Lalu menunggu panggilan untuk pengambilan sampel darah di bagian observasi di dalam gedung. Sampel darah yang diambil cukup sedikit untuk 4 parameter virus&parasit dalam rangkaian tes TORCH. Setelah pengambilan sampel, kita melakukan pembayaran tunai di kasir. Untuk tarif lengkap uji TORCH adalah Rp 1.458.500 sudah termasuk konsul sebelum dan sesudah hasil tesnya keluar. Sedangkan hasil tesnya sendiri bisa diambil 3 hari setelah pengambilan sampel itu.

⛑ : Buat tes pranikah ya Mba?
👧: Hehe bukan. Buat skrining aja soalnya saya punya kucing Dokt.


Empat hari kemudian hasil tes kuambil dan melakukan konsultasi ke dokter di Balai Kesehatan Yogyakarta. Hasilnya alhamdulillah normal. Dari keseluruhan tes toksoplasma, rubella, CMV, HSV1, HSV2 tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Dari hasil parameter toksoplasma&rubella diketahui bahwa saat ini IgG negatif sehingga tidak ada infeksi yang sedang terjadi. Sedangkan untuk IgM positif range normal yang diinterpretasikan sebagai imunitas tubuh yang sudah terbentuk tatkala pernah terinfeksi parasit toksoplasma&virus rubella di masa lampau. Ternyata toksoplasma itu berupa parasit, bukan virus 🙈. Biologiku dulu mesti nilainya jelek hahaha. Dari kelima parameter itu, memang yang sudah tercipta vaksinnya di Indonesia hanya rubella dan itupun diberlakukan program vaksinasi rubella hanya pada anak-anak, bukan pada orang dewasa.

So, kalo kamu pernah terinfeksi, kenapa ga vaksin lagi Bon? Nah ini yang sempet jadi pertanyaanku. Di masa lampau tubuh pernah terpapar oleh virus rubella namun, kekebalan tubuh mampu menyerang virus itu dan membentuk antibodi secara alami sehingga sudah tidak diperlukan vaksin lagi mengingat bentuk vaksin itu sendiri adalah virus yang telah dilemahkan. Toh tubuh sudah pernah melemahkan virus aktif di masa lampau kan. So tidak perlu lagi.

Intermezzo


Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai isu bahwa kucing sebagai perantara virus rubella dan parasit toksoplasma itu benar adanya dengan penjelasan lebih rinci sebagai berikut. Parasit toksoplasma dulu pernah mewabah dikarenakan dia tidak hanya menyebar melalui lingkungan tanah, antar individu, akan tetapi juga bisa melalui udara. Kemudian parasit ini hinggap di hewan-hewan yang sengaja dibudidaya dan mengalami kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi dengan parasit. Bisa dibayangkan hewan kucing, anjing, burung yang mengalami kontak dengan tanah yang terkontaminasi dengan parasit itu. Lalu, dulu ada isu sapi dan hewan ternak lain terkontaminasi parasit tokso juga. Nah, berikut penjelasannya. Sapi, dan bolo-bolonya mengkonsumsi rumput yang tumbuh dari tanah yang mungkin terkontaminasi dengan parasit maupun virus itu. Kemudian ga mungkin dong buat ngasih makan sapi, kita harus ngrebus rumput sampe mateng dulu biar parasit&virusnya mati. Itulah mengapa parasit&virus bisa masuk ke tubuh hewan ruminansia tersebut kemudian ketika dia jadi hewan pedaging dan manusia mengkonsumsi tanpa mengolah hingga sangat matang, maka parasit&virus masih ada dan tertular pada manusia. Tentu saja, manusia yang mengkonsumsi ngga cuman cewek aja kan. Cowok juga bisa terinfeksi parasit toksoplasma maupun virus rubella. Itulah mengapa penting bagi kita semua untuk mengkonsumsi makanan yang sudah matang baik itu daging maupun sayur dan meningkatkan antibodi alami tubuh kita dengan menjaga kesehatan, mengkonsumsi supplement, vitamin dari buah-buahan.

Kesimpulan paling akhir adalah ketika ada kasus keguguran yang dialami oleh pasutri halalan toyyiban, aku sering banget sedih kalo hanya cewek yang dipojokkan sebagai penyebab dari kegagalan dalam memiliki anak tersebut, terlebih ketika TORCH dipercaya hanya menjangkit pihak cewek aja. Padahal yang bisa makan sembarangan seperti yang udah kusampaikan, ga cuman cewek. Infeksi TORCH bisa menyerang laki-laki juga. Sangat dibutuhkan kesadaran untuk menekan ego bahwa laki-laki pun bisa terserang infeksi ini. Sehingga dorongan untuk memeriksakan kondisi kesehatan tidak hanya ditujukan bagi cewek aja. Apresiasi yang sangat besar saya tujukan kepada laki-laki yang ngga sok menang dengan nge-judge perempuan yang ditunjukkan dengan gentle buat periksa kondisi kesehatan bersama wanita yang dicintainya aw aw aw. Kalaupun takut karena harga yang mahal, mari kita bersama-sama merubah sudut pandang bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga. Dengan merelakan +- 1,5juta/orang untuk prioritas kesehatan akan jauh lebih bermakna dibanding dengan pengobatan yang kita ga tau akan menghabiskan dana berapa banyak lagi. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan. Lebih baik meningkatkan antibodi alami tubuh ketimbang menunggu sakit, toh kita juga yang rugi materi, rugi waktu.


Tulisan ini saya dedikasikan untuk pecinta kucing dimanapun Anda berada.

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook